Sabtu, 14 Januari 2012

Kisah dan cinta



            Kicauan burung – burung diatas bagai instrumen pengiring yang membuka pagi bersahabat dengan mentari yang mulai bangun dari tidurnya mencoba menghangatkan pagi yang cerah in. Namun Sandi sudah sibuk mengayuh sepeda tua peninggalan ayahnya untuk mengantarkan koran bersama dinginya agin yang berhembus dan udara pagi yang sejuk. Rumah – rumah mewah yang menjadi langganan dia tapaki satu persatu, dengan penuh senyum dan ramah tak kadang dia dapat penolakan bahkan cacian dari pemilik rumah namun dia menerima dengan apa adanya. Matahari sudah semakin tinggi bertanda sandi harus bergegas pulang untuk berangkat kesekolah lagi pula semua koran yang dia bawa telah di antarkan. Sepedanya terus dikayuh tanpa henti , tiada lelah baginya mengayuh sepeda yang sudah penuh karat namun tetap dia sayangi karena ini peninggalan dari ayahnya, dengan penuh keringat akhirnya dia sampai dirumah dan tanpa banyak bicara dia langsung masuk dan bergegas mandi dan cabut kesekolah. Karena sudah hampir terlambat dia berlari tanpa sarapan dia berlari dengan kencang namun sayang dia lupa mengenakan sepatu akhirnya dia kembali lagi kerumah dan memakai sepatu bersama roti yang masih digigitnya. Karena keteledoranya dia terlambat sampai sekolah , gerbang sekolah sudah tertutup sehingga sandi masuk lewat belakang melompati pager yang sedikit agak berkarat tapi saat dia mau loncat dilihat sama satpan yang sedang berkeliling akhirnya sandi dibawa ke runag BK. Dan sandi mendapat hukuman harus hormat kepada merah putih 45 menit tanpa henti dengan kaki diangakat satu bukan main hukuman yang diberikan oleh Bk tapi ini membuat sanndi jera. Setelah 45 menit sandi pun dipersilahkan masuk kekelas untuk mengikuti pelajaran, di kelas sandi sudah dinanti oleh teman – temannya . dengan muka yang kusut sandi masuk kelas. “ Permisi bu , boleh saya masuk !” Kata sandi sambil mengetuk pintu “ Sandi kenapa kamu terlambat  ?” jawab Ibu guru “ Itu tadi bu saya lupa pakai sepatu jadinya telambat deh !” Ucap sandi sehingga ditertawakan oleh anak satu kelas “ Ya sudah sana duduk !” perintah Ibu guru. Sandi pun duduk namun kekonyolan dirinya belum berakhir saat sedang asik – asiknya memperhatikan ibu guru tiba – tiba Anton sahabatnya mengerjai dia dengan mengikat antar kedua tali sepatunya dan saat sandi disuruh maju , sandi terjatuh kelantai dan sandi kembali ditertawakan ole teman sekelasnya. Jam istirahat tiba semua anak pergi kekantin untuk mengisi perut atau hanya sekedar berbincang- bincang antar teman , tapi anton hanya berdiam di kelas dengan ditemani pena dan selembar kertas jari lentiknya pun menggoreskan penanya di atas kertas denga wajah yang serius jari lentiknya tak pernah berhenti menorehkan tinta hingga akhirnya sandi berhenti karena kertasnya sudah penuh terisi dengan coretan tintanya yang menghasilkan cerita pendek namun penuh makna yang terkandung dalamnya. Dan bel masuk berbunyi semua siswa bergegas masuk ke kelas untuk melanjutkna pelajaran yang akan diterimanya dan kegokilan terus terjadi dari ejek – mengejek , surat – menunyurat sampai , sidir – menyindir menjadi Interaksi yang sering terjadi antar siswa dan semua itu usai saat Bel pulang berbunyi. Karena semua siswa bergegas pulang walaw masih banyak siswa yang masih tetao disekolah untuk mengikuti jam tambahan, extra kulikuler dan berpacaran .
            Namun Sandi bergegas untuk pulang , berganti baju dan pergi kepasar menjalankan pekerjaanya menjadi pejual koran. Tak tentu penghasilan yang didapan sandi namun dia terus berusaha sabar menerima keadaannya, namun hari ini berbeda koranya terjual habis tidak tau ada apa hari in , sandi pun bergegas untuk pergi kepenyetor unutk menyetorkan uang hasil penjualan korannya hari dan mengambil koran untuk di jual keesokan harinya. Saat kakinya melangkah pulang tiba – tiba ada seorang adik kecil yang sedang menagis Sandipun menghampirinya “ Adek kenapa menangis ?” tanya sandi “ Aa..ku sedang mencari kedua orangtua saya , ka !” jawab adik sambil menagis “ Memangnya tadi adik terpisah dari orang tua adik ?” Ucap sandi  “Tadi aku sedang lihat boneka disini tapi pas aku menoleh ibu sama ayah udah ga ada !” ujar adik “ Ya sidah biar kaka bantu mencari ibu sama ayah adik yah !” Kata sandi sambil menggendong adik itu. Sandi menyusuri pasar bertanyan pada setiap orang namun belum mendapat hasilnya, namun sadi terus berusaha mencari ibu dan ayah dari adik yang di gendongya pada akhirnya sandi melintas di depan pos satpan dan disana sedang ramai. Sandi mencari tahu apa yang sedang terjadi dan ternyata orang tua adik itu sedang mencari anaknya, dan mereka pun bertemu sandi pun tersenyum pada adik dan keluarganya saat Sandi akan beranjak pulang kedua orang tua adik memanggilnya “ Maaf siapa nama adik ?” tanya mereka “ Nama saya sandi !”  jawab sandi “ Dimana Rumah adik tinggal ?” tanya mereka kembali “ Rumah saya tepat dipinggir kecamatan !” ujar sandi “ Terima kasih karena adik telah menolong menenemukan anak kami !” kata mereka sambil menyodorkan uang “ Maaf tidak usah saya ikhlaas menolong bapak dan ibu!” kata sandi dan sandi pulang kerumahnya. Hari ini cukup melelahkan sandi pun terlelap dengan pulasnya terbuai dalam mimpi dan terhanyut dalam alunan angin malam. Keesokan harinya sandi terbangun sangat pagi seperti biasa dan mengelarkan sepeda tuanya , kakinya yang kokoh mulai megayuh sepeda menyusuri jalanan kota mengantarkan koran seperti biasa. Sandi pun selesai lebi cepat sehingga dia tidak terlambat lagi kesekolah . Disekolah teman - temanya sudah berkumpul membicarakan persiapan pentas seni yang akan di adakan besok dan mereka belum menemukan ide yang tepat , “  Hai ribut kenapa nih ?” tanya sandi “ Ini kami belum nemuin ide yang pas untuk pensi besok !” ujar Anton “ Kenapa pising – pusing temanya batik juga bagus !” kata sandi sedikit bercanda “ Ide bagus tuh mengangkat kebudayaan indonesia !” ucap anton , “ ya udah kenapadingung – bingung setiap dari kita suru bawa kain batik dari rumah terus besok untuk background panggung !” kata sandi dan semua orang setuju dengan usulan itu  akhirnya keributan di kelas pun mereda . Guru pun masuk “ anak - anak silahkan buka buku kalian dan baca tentang suhu !” kata guru , para murid pun membuka buku dan mulai membaca namun pada saat mereka serius membaca, terlihat ada seorang cewe berjilbab sedang berada di atap dan berniat untuk melompat dari ketingginan, sandi berlari keatas karena dia yang melihatnya , sesampai diatas beruntung sandi berlum terlambat. Cewe tersebut masihberdiri di pagar antara kebimbangan harus meloncat atau tidak “ Kamu ini mau apa ?” tanya sandi “ Semuanya telah berubah aku tidak mau lagi hidup seperti ini! ”ucap cewe itu “ apanya yang sudah berubah ?” kata sandi “ Dia meninggalkan aku demi cewe lain !” jawab cewe itu “ kenapa kamu harus menyesal bukanya dia yang harus menyesal karena dia telah kehilangan seseorang yang mencintainya !” ucap sandi mencoba menenangkan suasana “ tapi ini sudah terlambat lebih baik aku sudahi ini semua !” jelas cewe itu “ Kenapa kamu pakai cara ini kamu hanay akan memperumit masalah , lagi pula banyak orang yang masih perduli terhadap kau seperti orang tuamu , teman – teman mu dan banyak hal baru yang harus di coba !” kata sandi “ katakan salam perpisahanku pada semua teman – temanku yah !” kata cew itu dan dia melompat dari atap gedung  dan banyak orang berkerumunan dibawah , namun sandi dengan cepat berlari meraih tangan cewe itu sebelum terlambat . “ Lepaskan aku !” kata cewe itu sambil berusah melepaskan tangan sandi dari pergelangan tanganya “ Maaf, tapi aku takan melepaskan tenganku dari mu !” ucap sandi sambil menarik cewe itu kembali keatas gedung, “ apa yang sedang terjadi sama kamu ?” tanya sandi , seketika cewe itu memeluk sandi dan menagis di pelukanya “ silahkan engkau menangis sepuasnya , lepaskan semua beban dan biarkan air matamu mengalir membasahi pipi !” kata sandi berusaha menenangkan cewe itu . Para guru dan petugas keamanan bergegs naik ke atas dan membawa cewe itu ke UKS. Setelah beberapa jam berlalu dan cewe itu mulai tenang sandi masuk , “ Permisi , boleh saya masuk !” kata sandi “ silahkan !” kata guru yang menjaga cewe itu “ kamu sudah baikan ?” tanya sandi “ Sudah cukup membaik dan aku sudah mulai tenang !” kata cewe itu “ Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ?” ujar sandi “ Siapa namamu ?” tanya cewe itu “ Nama ku sandi !” seru sandi “ terima kasih banyak atas pertolonganmu kalau tidak mungkin ..., sudah lah , nama ku diana , salam kenal !” ucap diana dengan tersenyum kepada sandi “ salam kenal juga , ya sudah saya kembali kekelas dulu !” ucap sandi sambil pergi meninggalkan UKS . Sesampai di kelas teman – temenya memberi pujian terhadap sandi , “ Hebat kamu sandi !” kata teman – temanya “ Sudah jangan terlalu memuji biasa aja ko !” singkat sandi dan pelajaran mulai seperti biasa namun para siswa dibubarkan karena kejadian tadi. Sandi pun pulang namun pada saat di depan sekolah Dianan seudah menunggu sandi “ Hai ,sandi !” kata diana “ Hai juga kenapa kamu disini ?” tanya sandi sedikit terkejut , “ Aku Cuma mau ngucapin terima kasih sama kamu !” ucap diana “ Tadikan sudah !” kata sandi “ Memang engga boleh yah , minta maaf lagi !” kata diana sedikit cemberut “ engga apa – apa sih! ” kata sandi , namun tiba – tiba beberapa mobil mewah datang dan dari mobil mewah itu keluar para pria bertubuh kekar dan dengan muka sangar dan seorang pria yang tampaknya bijaksana keluar “ Diana kamu tidak apa – apa ?” tanya pria itu “ ayah aku tidak apa – apa berkat cowo ini !” kata diana “memangnya dia siapa ?” tanya ayahnya kembali “ Dia cowo yang menolong dan menyadarkanku !” kata diana “ terima kasih ya nak atas bantuan anda !” ujar ayahnya diana “ ya sudah sekarang kamu masuk mobil dan pulang !” paksa ayahnya “ tapi yah !” kata diana “ Sudah cepat , Ibumu dirumah sudah menghawatirkanmu !”ucap ayahnya “ dah sampai bertemu laagi sandi !” ucap diana sambil tersenyum pada sandi “ Dah !” kata sandi dengan sedikit bingung mereka pun berpisah. Karena pulang lebih awal sehingga waktu berjualan sandi lebih banyak sehingga dia langsung kepasar untuk menjajakan koran namun sandi sudah terlal lelah sehingga setelah koranya terjual dia tidak langsung kepenyetor namun langsung pulang kerumah dan beristirahat .
Karena kemarin sandi tidak enak badan sehingga dia bengun lebih pagi dari biasanya untuk pergi kepenyetor mengambil koran dan langsung mengantarnya kerumah – rumah para pelanggan dan setelah semua selesai dia pulang dan beres – beres untuk menuju aula sekolah karena sandi hari menata ruangan dan membuat background panggung karena dia yang mengusulkan ide itu. Sandi sampai di sekolah sedikit terlambat dan semua temanya sudah menantinya “ Oke jadi idenya begini !” sandi mengarahkan semua temanya sesuai ide yang berada di kepalanya dan akhirnya ruangan pensinya sudah siap dan begitu indah bila dipandang. Semua siswa berkumpul diaula dan semua terkagum dengan ide milik sandi, pensi pun dimulai semua siswa bersorak gembira terbawa dengan alunan musik yang dibawakan setiap peserta . Pada saat sandi berdiri di bagian belakang aula melihat semua teman – temannya terhanyut dalam musik yang didendangkan tiba – tiba diana datang mengejutkan sandi “ Hayo sendirian aja nih !” kata diana “ kamu mengagetkan saja sih !” ucap sandi “ kenapa Cuma sendirian aja ?” tanya diana “ oh aku engga mau ganggu teman – teman yang sedang terbuai dalam alunan musik !” jawab sandi “ Ruanganya indah yah !” seru diana “ Ini hasil kerja sama kami !” kata sandi “ ini ide dari siapa ?” tanya diana “ ini ide kami bersama ko !” ucap sandi “ Oh gitu , kamu bisa berdansa ?” tanya daina “ emm...may be !”kata sandi meragukan “ Berdansa yuk !” paksa diana sambil menarik sandi “eh aku engga bisa !” ucap sandi “ sudah lah !” mereka pun berdansa dalam nuansa romantis dengan desain ruangan yang semakin memperindah. “ Kamu sudah lebih baik ?” tanya sandi “ ya sekarang semakin membaik !” jawab dian “ Kenapa kamu melakukan hal seperti itu ?” kata sandi “ Karena pacar ku meninggalkanku untuk bersama cewe lain !” jelas diana “ Oh gitu sekarang ,apa masih menyesal ditinggalin pacar kamu ?” tanya sandi “ engga ko sekarang sudah ada gantinya !” seru diana “ Bagus kalau begitu jadi kamu gak bakalan melakukan al yang keliru seperti itu lagi !” ujar sandi. Lagu pun berakhir dan dansa telah usai dan semua melanjutkan pentas seni, sedang sandi pergi ke kelas meninggalkan diana. Namun diana mencari lalu bertanya pada teman – teman sandi “ Sandi kemana ?” tanya diana “ Kayanya tadi dia ke kelas deh !” kata salah satu temanya “ makasih yah !” kata diana sambil berjalan menuju kelas sandi. Dikelas sandi sedang terduduk dengan memegang pena dan menuliskan sesuatu , “ Apa itu ?” tanya diana “ Oh ini bukan apa – apa ko !” ucap sandi “ Ah janga bohong coba aku liat !” kata diana dengan mengambil buku milik sandi “ wah ini cerita kamu yang buat sendiri !” tanya diana “ Iiya aku biasa buat cerita di waktu luang , seperti sekarang !” ucap sandi “ Ceritanya semua bagus – bagus ko , kenapa engga di kirim aja ke penerbit ?” tanya diana “ engga cuma menyalurkan hobi doang !” kata sandi “ aku pinjam yah ceritanya !”minta diana “ buat apa ?” tanya sandi “ udahlah aku pinjemyah , aku kembaliin lusa !” kata diana “ Iya deh gak apa – apa !” ucap sandi . Akhirnya pentas seni berakhir sandi dan teman – temanya pun membereskan aula menjadi semula lagi , namun berbeda dengan tadi pagi karena diana ikut membantu “ Diana kamu sedang apa disini ?” tanya sandi “ mau ikut membantu gak apa – apa ?” kata diana “ Are you sure ?” tanya sandi “ yes , I am sure !” ucap diana . Semua selesai dengan cepat karena saling bekerja sama , sehingga semuanya bergegas pulang kembali kerumah masing – masing . Sandi pulang belakangan karena harus menutup kembali aula dan mengembalikan kuncinya pada penjaga. “ Diana kamu tunggu di sini dulu yah , aku mau ngembaliin kunci dulu !” ujar sandi “ ya aku tunggu kamu disini !”kata diana. Saat menunggu diana menghubungi Omnya yang bekerja sebagai direktur di suatu kantor penerbit majalah ternama di jakarata “ Halo , Om Dani , aku punya cerita bagus buat diterbitin di majalahnya om !” kata diana di telepon “ Oh ya , entar Om kerumah kamu deh diana sekalian sudah lama om engga main !” Seru om dani “ Makasih yah Om !” kata diana , “ Diana maaf lama nunggu !” kata sandi “ engga apa – apa ko !” ucap diana dengan senyumnya yang indah “ Ya udah pulang yuk !” tanya sandi “ Oke !” ucap diana . Mereka pun pulang bersama namun ditenga jalan diana di jempu oleh suruhan ayahnya “ Nyonya muda anda sudah di tunggu oleh Om deni di rumah !” kata pelayanya “ Oh begitu , sandi maaf yah sepertinya aku sudah di jemput kamu gak apa – apa kan ?” ujar diana “ Oh gak apa – apa ko sampai jumpa besok kalo gitu !” kata sandi “ Dadah !!” ucap diana dengan senyum yang begitu menawan , sandi pun terus berjalan pulang kerumah karena hari sudah terlalu sore. sedang nadia dirumahnya “ Hai om dani sudah lama engga bertemu !” ucap diana “ hai diana , oh iya manakatanya ada cerita yang bagus buat majalah om ?” tanya om dani “ Iya ini om , ceritanya bagus semua !” kata diana , Om dani pun membaca cerita milik sandi “ Wah betapa bagusnya semua cerita ini, cocok di taruh dihalaman depan majala om, siapa yang buat semua cerita ini ?” kata Om dani “ Oh yang  buat semua cerita ini teman saya kalau, om mau besok saya bisa mempertemukan sama teman saya itu !” jelas diana “ Bisa kalau begitu dimana ?”tanya Om dani “ Besok pulang sekolah di depan sekolahku ya om!” ucap diana “ Oke besok yah !” kata om deni.
Hari pun berlalu dan bkeseharian berjalan seperti biasa sandi mengantarkan koran namun saat melihat sebuah majalah saat sandi buka dan halaman depannya berisi cerita milikya dia terkejut dan heran sebenarnya apa yang telah terjadi. Setelah selesai mengantarkansemua koran dia bergegas berangkat kesekolahan mencoba untuk menemui diana . Namun sandi tidak dapat berhasil menemukan diana namun di kelas ribut karena cerita milik sandi di terbitkandi halaman pertama suatu majalah. Namun pada saat kelas sedang gaduh diana lewat depan kelas sandi “Hai diana apa sebenarnya yang kamu lakukan ?” tanya sandi “ memangnya ada apa ?” kata diana “ Kenapa ceritaku diterbitkan di majalah ? ” ucap sandi “ Oh itu temui aku sepulang sekolah kalau kamu mau tau jawabanya !” kata diana sambil berlalu meninggalkan sandi dengan penuh kebingungan. Sandi tak sabar menuggu jawaban apa yang sebenarnya telah terjadi. Saat istirahat satu sekolah mengetahui bahwa cerita milik sandi diterbitkan di majalah dan semua menyambut langkah sandi itu, akhirnya jam sekolah berakhir sandi tak sabar mendengar jawaban tentang semua yang terjadi sandi pun menemui diana “ hai diana jadi apa jawaban atas semua yang telah terjdi ini?” tanya sandi “ sabar tunggu sebentar !” ucap diana “ memang menunggu siapa?” tanya sandi lagi “ Sudah sabar yah!” kata diana . Dan akhirnya Om dani datang “ Om ini teman saya yang membuat cerita itu !” seru diana “ Oh jadi kamu anakya yang membuat semua cerita bagus itu , salah satu cerita buatanmu aku terbitkan mendapat respon hangat dari pelangganku dan penjualan hari ini meningkat sangat drastis saya ingin mengontrak kamu sebagai penulis untuk mengisi majalah saya denga cerita karanganmu !” kata Om dani tanpa panjang lebar “ Eem... bagai mana yah ” ungkap sandi “Sudah terima saja ini balas jasa aku karena kamu sudah menolong aku kemari !” ucap diana “ em baiklah saya terima penawaran itu !” kata sandi sambil berjabat tangan dengan om dani. “ Terima kasih yah diana atas semua yang telah kamu lakukan ini !” kata sandi “ sama – sama ko , em sebenarnya ....?” ucap diana “ Sebenarnya kenapa ?” tanya  sandi “ engga deh belum saatnya!” ujar diana “ Memang apa yang mau kamu ungkapkan ?” tanya sandi “ engga deh suatu saat nanti aku pasti akan bicara !” kata diana.
Sejak saat itu hari – hari sandi mulai berubah karena dia tidak harus keluar pagi melawan hawa dingin, sandi berangkat kesekolah lebih cepat dari biasanya dan pergiuntuk menemui diana “ Diana makasih ya atassemua yang telah kamu lakuin selama ini !” kata sandi “ Oh ga apa – apa ko !” ucap diana “ Loch aku gak pernah liat pacar kamu , katanya kamu sudah punya penggantinya ?” tanya sandi “ Engga ko dia selalu bersama ku !” kata diana “ Mana dia ?” tanya sandi lagi “ Dia sedang dihadapanku  sekarang !” ujar diana “ Apa maksud kamu ?” ucap sandi “ Aku mulai suka sama kamu semenjak kamu menyelamatkanku saat aku mau bunuh diri , namun kamu engga pernah tau perasaan aku ke kamu ini!” jelas diana “ Em.... bukannya aku pura – pura tidak tau perasaan kamu ini tapi pada saat ini aku hanya seorang penjuakoran saja tidak seperti kamu keturunan dari orang yang terpandang !”ujar sandi “ Cinta itu tidak mengenal kasta, ras ,golongan ,harta tapi cinta datang tulus dari hati !” kata diana meyakinkan sandi “ Maukah kamu jadi kekasihku ?” tanya sandi “ ya tentu saja !” jawab diana hari itu diakhiri dengan kecupan hangat yang didapatkan oleh sandi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar