Kicauan burung – burung diatas bagai
instrumen pengiring yang membuka pagi bersahabat dengan mentari yang mulai
bangun dari tidurnya mencoba menghangatkan pagi yang cerah in. Namun Sandi
sudah sibuk mengayuh sepeda tua peninggalan ayahnya untuk mengantarkan koran
bersama dinginya agin yang berhembus dan udara pagi yang sejuk. Rumah – rumah
mewah yang menjadi langganan dia tapaki satu persatu, dengan penuh senyum dan
ramah tak kadang dia dapat penolakan bahkan cacian dari pemilik rumah namun dia
menerima dengan apa adanya. Matahari sudah semakin tinggi bertanda sandi harus
bergegas pulang untuk berangkat kesekolah lagi pula semua koran yang dia bawa
telah di antarkan. Sepedanya terus dikayuh tanpa henti , tiada lelah baginya
mengayuh sepeda yang sudah penuh karat namun tetap dia sayangi karena ini
peninggalan dari ayahnya, dengan penuh keringat akhirnya dia sampai dirumah dan
tanpa banyak bicara dia langsung masuk dan bergegas mandi dan cabut kesekolah.
Karena sudah hampir terlambat dia berlari tanpa sarapan dia berlari dengan
kencang namun sayang dia lupa mengenakan sepatu akhirnya dia kembali lagi
kerumah dan memakai sepatu bersama roti yang masih digigitnya. Karena
keteledoranya dia terlambat sampai sekolah , gerbang sekolah sudah tertutup
sehingga sandi masuk lewat belakang melompati pager yang sedikit agak berkarat
tapi saat dia mau loncat dilihat sama satpan yang sedang berkeliling akhirnya
sandi dibawa ke runag BK. Dan sandi mendapat hukuman harus hormat kepada merah
putih 45 menit tanpa henti dengan kaki diangakat satu bukan main hukuman yang
diberikan oleh Bk tapi ini membuat sanndi jera. Setelah 45 menit sandi pun
dipersilahkan masuk kekelas untuk mengikuti pelajaran, di kelas sandi sudah
dinanti oleh teman – temannya . dengan muka yang kusut sandi masuk kelas. “
Permisi bu , boleh saya masuk !” Kata sandi sambil mengetuk pintu “ Sandi
kenapa kamu terlambat ?” jawab Ibu guru
“ Itu tadi bu saya lupa pakai sepatu jadinya telambat deh !” Ucap sandi sehingga
ditertawakan oleh anak satu kelas “ Ya sudah sana duduk !” perintah Ibu guru.
Sandi pun duduk namun kekonyolan dirinya belum berakhir saat sedang asik –
asiknya memperhatikan ibu guru tiba – tiba Anton sahabatnya mengerjai dia
dengan mengikat antar kedua tali sepatunya dan saat sandi disuruh maju , sandi
terjatuh kelantai dan sandi kembali ditertawakan ole teman sekelasnya. Jam
istirahat tiba semua anak pergi kekantin untuk mengisi perut atau hanya sekedar
berbincang- bincang antar teman , tapi anton hanya berdiam di kelas dengan
ditemani pena dan selembar kertas jari lentiknya pun menggoreskan penanya di
atas kertas denga wajah yang serius jari lentiknya tak pernah berhenti
menorehkan tinta hingga akhirnya sandi berhenti karena kertasnya sudah penuh
terisi dengan coretan tintanya yang menghasilkan cerita pendek namun penuh
makna yang terkandung dalamnya. Dan bel masuk berbunyi semua siswa bergegas
masuk ke kelas untuk melanjutkna pelajaran yang akan diterimanya dan kegokilan
terus terjadi dari ejek – mengejek , surat – menunyurat sampai , sidir –
menyindir menjadi Interaksi yang sering terjadi antar siswa dan semua itu usai
saat Bel pulang berbunyi. Karena semua siswa bergegas pulang walaw masih banyak
siswa yang masih tetao disekolah untuk mengikuti jam tambahan, extra kulikuler
dan berpacaran .
Namun Sandi bergegas untuk pulang ,
berganti baju dan pergi kepasar menjalankan pekerjaanya menjadi pejual koran.
Tak tentu penghasilan yang didapan sandi namun dia terus berusaha sabar
menerima keadaannya, namun hari ini berbeda koranya terjual habis tidak tau ada
apa hari in , sandi pun bergegas untuk pergi kepenyetor unutk menyetorkan uang
hasil penjualan korannya hari dan mengambil koran untuk di jual keesokan
harinya. Saat kakinya melangkah pulang tiba – tiba ada seorang adik kecil yang
sedang menagis Sandipun menghampirinya “ Adek kenapa menangis ?” tanya sandi “
Aa..ku sedang mencari kedua orangtua saya , ka !” jawab adik sambil menagis “
Memangnya tadi adik terpisah dari orang tua adik ?” Ucap sandi “Tadi aku sedang lihat boneka disini tapi pas
aku menoleh ibu sama ayah udah ga ada !” ujar adik “ Ya sidah biar kaka bantu
mencari ibu sama ayah adik yah !” Kata sandi sambil menggendong adik itu. Sandi
menyusuri pasar bertanyan pada setiap orang namun belum mendapat hasilnya,
namun sadi terus berusaha mencari ibu dan ayah dari adik yang di gendongya pada
akhirnya sandi melintas di depan pos satpan dan disana sedang ramai. Sandi
mencari tahu apa yang sedang terjadi dan ternyata orang tua adik itu sedang
mencari anaknya, dan mereka pun bertemu sandi pun tersenyum pada adik dan
keluarganya saat Sandi akan beranjak pulang kedua orang tua adik memanggilnya “
Maaf siapa nama adik ?” tanya mereka “ Nama saya sandi !” jawab sandi “ Dimana Rumah adik tinggal ?”
tanya mereka kembali “ Rumah saya tepat dipinggir kecamatan !” ujar sandi “
Terima kasih karena adik telah menolong menenemukan anak kami !” kata mereka
sambil menyodorkan uang “ Maaf tidak usah saya ikhlaas menolong bapak dan ibu!”
kata sandi dan sandi pulang kerumahnya. Hari ini cukup melelahkan sandi pun
terlelap dengan pulasnya terbuai dalam mimpi dan terhanyut dalam alunan angin
malam. Keesokan harinya sandi terbangun sangat pagi seperti biasa dan
mengelarkan sepeda tuanya , kakinya yang kokoh mulai megayuh sepeda menyusuri
jalanan kota mengantarkan koran seperti biasa. Sandi pun selesai lebi cepat
sehingga dia tidak terlambat lagi kesekolah . Disekolah teman - temanya sudah
berkumpul membicarakan persiapan pentas seni yang akan di adakan besok dan
mereka belum menemukan ide yang tepat , “
Hai ribut kenapa nih ?” tanya sandi “ Ini kami belum nemuin ide yang pas
untuk pensi besok !” ujar Anton “ Kenapa pising – pusing temanya batik juga
bagus !” kata sandi sedikit bercanda “ Ide bagus tuh mengangkat kebudayaan
indonesia !” ucap anton , “ ya udah kenapadingung – bingung setiap dari kita
suru bawa kain batik dari rumah terus besok untuk background panggung !” kata
sandi dan semua orang setuju dengan usulan itu akhirnya keributan di kelas pun mereda . Guru
pun masuk “ anak - anak silahkan buka buku kalian dan baca tentang suhu !” kata
guru , para murid pun membuka buku dan mulai membaca namun pada saat mereka
serius membaca, terlihat ada seorang cewe berjilbab sedang berada di atap dan
berniat untuk melompat dari ketingginan, sandi berlari keatas karena dia yang
melihatnya , sesampai diatas beruntung sandi berlum terlambat. Cewe tersebut
masihberdiri di pagar antara kebimbangan harus meloncat atau tidak “ Kamu ini
mau apa ?” tanya sandi “ Semuanya telah berubah aku tidak mau lagi hidup
seperti ini! ”ucap cewe itu “ apanya yang sudah berubah ?” kata sandi “ Dia
meninggalkan aku demi cewe lain !” jawab cewe itu “ kenapa kamu harus menyesal
bukanya dia yang harus menyesal karena dia telah kehilangan seseorang yang
mencintainya !” ucap sandi mencoba menenangkan suasana “ tapi ini sudah
terlambat lebih baik aku sudahi ini semua !” jelas cewe itu “ Kenapa kamu pakai
cara ini kamu hanay akan memperumit masalah , lagi pula banyak orang yang masih
perduli terhadap kau seperti orang tuamu , teman – teman mu dan banyak hal baru
yang harus di coba !” kata sandi “ katakan salam perpisahanku pada semua teman
– temanku yah !” kata cew itu dan dia melompat dari atap gedung dan banyak orang berkerumunan dibawah , namun sandi
dengan cepat berlari meraih tangan cewe itu sebelum terlambat . “ Lepaskan aku
!” kata cewe itu sambil berusah melepaskan tangan sandi dari pergelangan
tanganya “ Maaf, tapi aku takan melepaskan tenganku dari mu !” ucap sandi
sambil menarik cewe itu kembali keatas gedung, “ apa yang sedang terjadi sama
kamu ?” tanya sandi , seketika cewe itu memeluk sandi dan menagis di pelukanya
“ silahkan engkau menangis sepuasnya , lepaskan semua beban dan biarkan air
matamu mengalir membasahi pipi !” kata sandi berusaha menenangkan cewe itu .
Para guru dan petugas keamanan bergegs naik ke atas dan membawa cewe itu ke
UKS. Setelah beberapa jam berlalu dan cewe itu mulai tenang sandi masuk , “
Permisi , boleh saya masuk !” kata sandi “ silahkan !” kata guru yang menjaga
cewe itu “ kamu sudah baikan ?” tanya sandi “ Sudah cukup membaik dan aku sudah
mulai tenang !” kata cewe itu “ Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ?” ujar
sandi “ Siapa namamu ?” tanya cewe itu “ Nama ku sandi !” seru sandi “ terima
kasih banyak atas pertolonganmu kalau tidak mungkin ..., sudah lah , nama ku
diana , salam kenal !” ucap diana dengan tersenyum kepada sandi “ salam kenal
juga , ya sudah saya kembali kekelas dulu !” ucap sandi sambil pergi meninggalkan
UKS . Sesampai di kelas teman – temenya memberi pujian terhadap sandi , “ Hebat
kamu sandi !” kata teman – temanya “ Sudah jangan terlalu memuji biasa aja ko
!” singkat sandi dan pelajaran mulai seperti biasa namun para siswa dibubarkan
karena kejadian tadi. Sandi pun pulang namun pada saat di depan sekolah Dianan
seudah menunggu sandi “ Hai ,sandi !” kata diana “ Hai juga kenapa kamu disini
?” tanya sandi sedikit terkejut , “ Aku Cuma mau ngucapin terima kasih sama
kamu !” ucap diana “ Tadikan sudah !” kata sandi “ Memang engga boleh yah ,
minta maaf lagi !” kata diana sedikit cemberut “ engga apa – apa sih! ” kata
sandi , namun tiba – tiba beberapa mobil mewah datang dan dari mobil mewah itu
keluar para pria bertubuh kekar dan dengan muka sangar dan seorang pria yang
tampaknya bijaksana keluar “ Diana kamu tidak apa – apa ?” tanya pria itu “
ayah aku tidak apa – apa berkat cowo ini !” kata diana “memangnya dia siapa ?”
tanya ayahnya kembali “ Dia cowo yang menolong dan menyadarkanku !” kata diana
“ terima kasih ya nak atas bantuan anda !” ujar ayahnya diana “ ya sudah
sekarang kamu masuk mobil dan pulang !” paksa ayahnya “ tapi yah !” kata diana
“ Sudah cepat , Ibumu dirumah sudah menghawatirkanmu !”ucap ayahnya “ dah
sampai bertemu laagi sandi !” ucap diana sambil tersenyum pada sandi “ Dah !”
kata sandi dengan sedikit bingung mereka pun berpisah. Karena pulang lebih awal
sehingga waktu berjualan sandi lebih banyak sehingga dia langsung kepasar untuk
menjajakan koran namun sandi sudah terlal lelah sehingga setelah koranya
terjual dia tidak langsung kepenyetor namun langsung pulang kerumah dan
beristirahat .
Karena
kemarin sandi tidak enak badan sehingga dia bengun lebih pagi dari biasanya
untuk pergi kepenyetor mengambil koran dan langsung mengantarnya kerumah –
rumah para pelanggan dan setelah semua selesai dia pulang dan beres – beres
untuk menuju aula sekolah karena sandi hari menata ruangan dan membuat
background panggung karena dia yang mengusulkan ide itu. Sandi sampai di
sekolah sedikit terlambat dan semua temanya sudah menantinya “ Oke jadi idenya
begini !” sandi mengarahkan semua temanya sesuai ide yang berada di kepalanya
dan akhirnya ruangan pensinya sudah siap dan begitu indah bila dipandang. Semua
siswa berkumpul diaula dan semua terkagum dengan ide milik sandi, pensi pun
dimulai semua siswa bersorak gembira terbawa dengan alunan musik yang dibawakan
setiap peserta . Pada saat sandi berdiri di bagian belakang aula melihat semua
teman – temannya terhanyut dalam musik yang didendangkan tiba – tiba diana
datang mengejutkan sandi “ Hayo sendirian aja nih !” kata diana “ kamu
mengagetkan saja sih !” ucap sandi “ kenapa Cuma sendirian aja ?” tanya diana “
oh aku engga mau ganggu teman – teman yang sedang terbuai dalam alunan musik !”
jawab sandi “ Ruanganya indah yah !” seru diana “ Ini hasil kerja sama kami !”
kata sandi “ ini ide dari siapa ?” tanya diana “ ini ide kami bersama ko !”
ucap sandi “ Oh gitu , kamu bisa berdansa ?” tanya daina “ emm...may be !”kata
sandi meragukan “ Berdansa yuk !” paksa diana sambil menarik sandi “eh aku
engga bisa !” ucap sandi “ sudah lah !” mereka pun berdansa dalam nuansa
romantis dengan desain ruangan yang semakin memperindah. “ Kamu sudah lebih
baik ?” tanya sandi “ ya sekarang semakin membaik !” jawab dian “ Kenapa kamu
melakukan hal seperti itu ?” kata sandi “ Karena pacar ku meninggalkanku untuk
bersama cewe lain !” jelas diana “ Oh gitu sekarang ,apa masih menyesal
ditinggalin pacar kamu ?” tanya sandi “ engga ko sekarang sudah ada gantinya !”
seru diana “ Bagus kalau begitu jadi kamu gak bakalan melakukan al yang keliru
seperti itu lagi !” ujar sandi. Lagu pun berakhir dan dansa telah usai dan
semua melanjutkan pentas seni, sedang sandi pergi ke kelas meninggalkan diana.
Namun diana mencari lalu bertanya pada teman – teman sandi “ Sandi kemana ?”
tanya diana “ Kayanya tadi dia ke kelas deh !” kata salah satu temanya “
makasih yah !” kata diana sambil berjalan menuju kelas sandi. Dikelas sandi
sedang terduduk dengan memegang pena dan menuliskan sesuatu , “ Apa itu ?”
tanya diana “ Oh ini bukan apa – apa ko !” ucap sandi “ Ah janga bohong coba
aku liat !” kata diana dengan mengambil buku milik sandi “ wah ini cerita kamu
yang buat sendiri !” tanya diana “ Iiya aku biasa buat cerita di waktu luang ,
seperti sekarang !” ucap sandi “ Ceritanya semua bagus – bagus ko , kenapa engga
di kirim aja ke penerbit ?” tanya diana “ engga cuma menyalurkan hobi doang !”
kata sandi “ aku pinjam yah ceritanya !”minta diana “ buat apa ?” tanya sandi “
udahlah aku pinjemyah , aku kembaliin lusa !” kata diana “ Iya deh gak apa –
apa !” ucap sandi . Akhirnya pentas seni berakhir sandi dan teman – temanya pun
membereskan aula menjadi semula lagi , namun berbeda dengan tadi pagi karena
diana ikut membantu “ Diana kamu sedang apa disini ?” tanya sandi “ mau ikut
membantu gak apa – apa ?” kata diana “ Are you sure ?” tanya sandi “ yes , I am
sure !” ucap diana . Semua selesai dengan cepat karena saling bekerja sama ,
sehingga semuanya bergegas pulang kembali kerumah masing – masing . Sandi
pulang belakangan karena harus menutup kembali aula dan mengembalikan kuncinya
pada penjaga. “ Diana kamu tunggu di sini dulu yah , aku mau ngembaliin kunci
dulu !” ujar sandi “ ya aku tunggu kamu disini !”kata diana. Saat menunggu
diana menghubungi Omnya yang bekerja sebagai direktur di suatu kantor penerbit
majalah ternama di jakarata “ Halo , Om Dani , aku punya cerita bagus buat
diterbitin di majalahnya om !” kata diana di telepon “ Oh ya , entar Om kerumah
kamu deh diana sekalian sudah lama om engga main !” Seru om dani “ Makasih yah
Om !” kata diana , “ Diana maaf lama nunggu !” kata sandi “ engga apa – apa ko
!” ucap diana dengan senyumnya yang indah “ Ya udah pulang yuk !” tanya sandi “
Oke !” ucap diana . Mereka pun pulang bersama namun ditenga jalan diana di
jempu oleh suruhan ayahnya “ Nyonya muda anda sudah di tunggu oleh Om deni di
rumah !” kata pelayanya “ Oh begitu , sandi maaf yah sepertinya aku sudah di
jemput kamu gak apa – apa kan ?” ujar diana “ Oh gak apa – apa ko sampai jumpa
besok kalo gitu !” kata sandi “ Dadah !!” ucap diana dengan senyum yang begitu
menawan , sandi pun terus berjalan pulang kerumah karena hari sudah terlalu
sore. sedang nadia dirumahnya “ Hai om dani sudah lama engga bertemu !” ucap
diana “ hai diana , oh iya manakatanya ada cerita yang bagus buat majalah om ?”
tanya om dani “ Iya ini om , ceritanya bagus semua !” kata diana , Om dani pun
membaca cerita milik sandi “ Wah betapa bagusnya semua cerita ini, cocok di
taruh dihalaman depan majala om, siapa yang buat semua cerita ini ?” kata Om
dani “ Oh yang buat semua cerita ini
teman saya kalau, om mau besok saya bisa mempertemukan sama teman saya itu !”
jelas diana “ Bisa kalau begitu dimana ?”tanya Om dani “ Besok pulang sekolah
di depan sekolahku ya om!” ucap diana “ Oke besok yah !” kata om deni.
Hari
pun berlalu dan bkeseharian berjalan seperti biasa sandi mengantarkan koran
namun saat melihat sebuah majalah saat sandi buka dan halaman depannya berisi
cerita milikya dia terkejut dan heran sebenarnya apa yang telah terjadi.
Setelah selesai mengantarkansemua koran dia bergegas berangkat kesekolahan
mencoba untuk menemui diana . Namun sandi tidak dapat berhasil menemukan diana
namun di kelas ribut karena cerita milik sandi di terbitkandi halaman pertama
suatu majalah. Namun pada saat kelas sedang gaduh diana lewat depan kelas sandi
“Hai diana apa sebenarnya yang kamu lakukan ?” tanya sandi “ memangnya ada apa
?” kata diana “ Kenapa ceritaku diterbitkan di majalah ? ” ucap sandi “ Oh itu
temui aku sepulang sekolah kalau kamu mau tau jawabanya !” kata diana sambil
berlalu meninggalkan sandi dengan penuh kebingungan. Sandi tak sabar menuggu
jawaban apa yang sebenarnya telah terjadi. Saat istirahat satu sekolah
mengetahui bahwa cerita milik sandi diterbitkan di majalah dan semua menyambut
langkah sandi itu, akhirnya jam sekolah berakhir sandi tak sabar mendengar
jawaban tentang semua yang terjadi sandi pun menemui diana “ hai diana jadi apa
jawaban atas semua yang telah terjdi ini?” tanya sandi “ sabar tunggu sebentar
!” ucap diana “ memang menunggu siapa?” tanya sandi lagi “ Sudah sabar yah!”
kata diana . Dan akhirnya Om dani datang “ Om ini teman saya yang membuat
cerita itu !” seru diana “ Oh jadi kamu anakya yang membuat semua cerita bagus
itu , salah satu cerita buatanmu aku terbitkan mendapat respon hangat dari
pelangganku dan penjualan hari ini meningkat sangat drastis saya ingin
mengontrak kamu sebagai penulis untuk mengisi majalah saya denga cerita
karanganmu !” kata Om dani tanpa panjang lebar “ Eem... bagai mana yah ” ungkap
sandi “Sudah terima saja ini balas jasa aku karena kamu sudah menolong aku
kemari !” ucap diana “ em baiklah saya terima penawaran itu !” kata sandi
sambil berjabat tangan dengan om dani. “ Terima kasih yah diana atas semua yang
telah kamu lakukan ini !” kata sandi “ sama – sama ko , em sebenarnya ....?”
ucap diana “ Sebenarnya kenapa ?” tanya
sandi “ engga deh belum saatnya!” ujar diana “ Memang apa yang mau kamu
ungkapkan ?” tanya sandi “ engga deh suatu saat nanti aku pasti akan bicara !”
kata diana.
Sejak
saat itu hari – hari sandi mulai berubah karena dia tidak harus keluar pagi
melawan hawa dingin, sandi berangkat kesekolah lebih cepat dari biasanya dan
pergiuntuk menemui diana “ Diana makasih ya atassemua yang telah kamu lakuin
selama ini !” kata sandi “ Oh ga apa – apa ko !” ucap diana “ Loch aku gak
pernah liat pacar kamu , katanya kamu sudah punya penggantinya ?” tanya sandi “
Engga ko dia selalu bersama ku !” kata diana “ Mana dia ?” tanya sandi lagi “
Dia sedang dihadapanku sekarang !” ujar
diana “ Apa maksud kamu ?” ucap sandi “ Aku mulai suka sama kamu semenjak kamu
menyelamatkanku saat aku mau bunuh diri , namun kamu engga pernah tau perasaan
aku ke kamu ini!” jelas diana “ Em.... bukannya aku pura – pura tidak tau
perasaan kamu ini tapi pada saat ini aku hanya seorang penjuakoran saja tidak
seperti kamu keturunan dari orang yang terpandang !”ujar sandi “ Cinta itu
tidak mengenal kasta, ras ,golongan ,harta tapi cinta datang tulus dari hati !”
kata diana meyakinkan sandi “ Maukah kamu jadi kekasihku ?” tanya sandi “ ya
tentu saja !” jawab diana hari itu diakhiri dengan kecupan hangat yang
didapatkan oleh sandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar